Friday, September 20, 2013

GERAKAN PEMBEBASAN IRIAN BARAT

  • Berdasarkan isi KMB: “Masalah Irian Barat akan diselesaikan 1 tahun setelah pengakuan kedaulatan”.
  • Belanda dan Indonesia mempunyai tafsir yang berbeda tentang isi KMB diatas
  • Belanda menganggap 1 tahun setelah pengakuan kedaulatan masalah Irian Barat baru akan dibahas.
  • Indonesia menganggap 1 tahun setelah pengakuan kedaulatan Irian Barat sudah berada di pangkuan Indonesia.
  • Jalur pemecahan masalah Irian Barat:

- Diplomasi (Perundingan): Di forum PBB dengan pendukung Indonesia yaitu India. Namun PBB tidak menanggapinya sejak 10 Desember 1954.
- Konfrontasi (Perang): Operasi Trikora.
- Ekonomi: Nasionalisasi perusahaan-perusahaan Belanda.
  • Langkah-langkah Indonesia untuk menangani masalah Irian Barat:
- 10 Agustus 1954: Pembubaran Uni Indonesia-Belanda
- 3 Mei 1956: Membatalkan hasil KMB
- 4 Agustus 1956: Menolak membayar utang Belanda yang sebelumnya pada perundingan KMB dibebankan kepada Indonesia.
- 23 September 1956: Di buat pemerintahan provinsi di Irian Barat dengan gubernurnya Zainal Abidin Syah (Sultan Tidore) serta irian barat menjadi provinsi ke-26 RI.
- 8 November 1957: Rapat pembebasan Irian Barat; Buruh pabrik Belanda mogok kerja; Pelarangan film Belanda dan maskapai penerbangan Belanda; Nasionalisasi beberapa perusahaan Belanda.
- 17 Agustus 1960: Indonesia memutuskan hubungan diplomatic dengan Belanda.
- Agustus 1960: Belanda mengirim kapal perang Karel Doorman di perairan Papua untuk mempertahankan Irian Barat.
- 5 April 1961: Belanda membentuk Dewan Papua
- 19 Desember 1961: Soekarno mengumandangkan Trikora di alun-alun utara Yogyakarta yang isinya:
  • · Gagalkan pembentukan Negara Papua.
  • · Kibarkan Sang Merah Putih di Irian Barat.
  • · Bersiaplah untuk memobilisasi umum guna mempertahankan kemerdekaan dan kesatuan Tanah Air.
- 2 Januari 1962: Soekarno membentuk Komando Mandala yang dipimpin Mayjen Soeharto dengan markas di Makassar.
- Tahap Penyerangan ke Irian Barat:
  1. Infiltrasi (Pengiriman pasukan)–>1962
  2. Eksploitasi (Perang terbuka)–>1963
  3. Konsolidasi (Penegakan kedaulatan)–>1964
  • 15 Januari 1962: Terjadi pertempuran di Laut Aru yang menyebabkan gugurnya Komodor Yos Sudarso dan Kapten Laut Wiratno.
  • Diplomat AS Bunker mengusulkan untuk menangani masalah Irian Barat:
- Belanda menyerahkan Irian Barat melalui UNTEA (Pemerintahan Sementara PBB).
- Jajak pendapat rakyat Irian Barat tentang kedudukan wilayahnya.
  • 15 Agustus 1962: Ditandangani perjanjian New York dengan wakil Indonesia: Subandrio dan Belanda: Van Roijen. Isi:
- Belanda menyerahkan Irian Barat kepada UNTEA maksimal tanggal 1 Oktober 1962.
- Pasukan RI di Irian berada di bawah kekuasaan UNTEA.
- Tentara Belanda berangsur-angsur ditarik.
- Bendera Indonesia mulai berkibar tanggal 31 Desember 1962
- RI menerima Irian Barat dari UNTEA maksimal tanggal 1 Mei 1963.
  • 14 Juli – 1 Agustus 1969: Dilaksanakan Pemungutan Pendapat Rakyat (Pepera) Irian Barat dengan disaksikan oleh PBB, Belanda, dan Australia dengan pilihan merdeka atau gabung RI. Hasil Pepera dinyatakan bahwa sebagian besar rakyat Irian Barat ingin bergabung dengan RI. Akhirnya, Irian Barat diganti dengan Irian Jaya.




    TRIKORA
    Operasi TRIKORA di cetuskan oleh Ir. Soekarno pada tanggal 19 Desember 1961 bertempat di alun-alun Utara yogyakarta. Trikora merupakan sebuah operasi yang bertujuan untuk mengembalikan wilayah Papua bagian barat ke Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Trikora muncul karna adanya kekecewaan dari pihak indonesia yang selalu gagal dalam perundingan dengan Belanda untuk mengembalikan irian barat yang secara sepihak diklaim sebagai salah satu provinsi kerajaan Belanda.
    Sebelum di cetuskanya TRIKORA presiden sukarno pd thn 1960 memerintahkan jend. A.H. Nasution untuk mencari peralatan militer ke luar negeri, negara yang pertama dikunjungi adalah Amerika, namun menolaknya, lalu A.H. Nasution meminta bantuan pada uni sovyet dan berhasil mengadakan perjanjian jual beli senjata dan peralatan tempur berupa : 41 Helikopter MI-4, 9 Helikopter MI-6, 30 pesawat jet MiG-15, 49 pesawat buru sergap MiG-17 ,10 pesawat buru sergap MiG-19, 20 pesawat pemburu supersonik MiG-21, 12 kapal selam kelas Whiskey, puluhan korvet, dan 1 buah Kapal penjelajah kelas Sverdlov, 22 pesawat pembom ringan Ilyushin Il-28, 14 pesawat pembom jarak jauh TU-16, dan 12 pesawat TU-16 versi maritim ( lengkap dgn rudal AS-1 Kennel ), 26 pesawat angkut ringan jenis IL-14 dan AQvia-14, 6 pesawat angkut berat jenis Antonov An-12 B dan 10 jenis C-130 Hercules buatan amerika. Dengan berhasilnya mendatangkan peralatan militer yang sebanyak itu, indonesia menjelma menjadi negara yang memiliki angkatan udara terkuat di bumi bagian selatan.
    Setelah dicetuskanya operasi TRIKORA, Ir.sukarno membentuk komando MANDALA yang dikomandani oleh Mayjen. Suharto. Tugas dari komando MANDALA adalah : merencanakan, mempersiapkan, dan menyelenggarakan operasi militer untuk menggabungkan Papua bagian barat dengan Indonesia. Untuk melakukan tugas tsb mayjen. Suharto menerapkan strategi Infiltrasi (penyusupan), Eksploitasi, dan Konsolidasi.
    Gelar operasi infiltrasi dilakukan secara bertahap melalui jalur udara dengan menggunakan pesawat-pesawat angkut berat AURI (TNI AU), sedangkan melalui jalur laut, ALRI (TNI AL) mengerahkan 3 kapal perang serta 2 Kapal selam. Pada tgl 15 januari 1962 terjadi insiden pertempuran dimana 3 kapal perang ALRI kepergok oleh kapal fregat belanda mengakibatkan tenggelamnya KRI Macan Tutul serta menewaskan Komodor Yos Sudarso, peristiwa ini dikenal dengan Pertempuran Laut Aru.
    Setelah menggelar tahap Infiltrasi yang berlangsung hingga thn 1962, ALRI kemudian mempersiapkan Operasi Jayawijaya yang merupakan operasi amfibi terbesar dalam sejarah operasi militer Indonesia. Lebih dari 100 kapal perang dan 16.000 prajurit disiapkan dalam operasi pendaratan tersebut. Operasi ini sebagai pendukung dalam tahap Eksploitasi yang bertujuan untuk menyerang kekuatan belanda secara terbuka, dalam tahap ini ALRI juga mengerahkan 12 kapal selam serta kapal penjelajah KRI IRIAN, sedangkan AURI menerbangkan pesawat pembom TU-16 dilengkapi rudal AS 1-kennel yang siap menenggelamkan kapal induk Hr. Ms. Karel Doorman milik belanda.
    kri-irian-tni-al.jpg
    KRI IRIAN (Kapal penjelajah kelas Sverdlov)
    tu-16-dan-as-1-kenel.jpg
    Pesawat pembom jarak jauh TU-16
    Melihat kekuatan militer indonesia yang sudah pada posisi mengepung pulau papua, Amerika selaku sekutu belanda mengusulkan untuk diadakanya perundingan dan mendesak belanda untuk segera menyerahkan papua barat pada indonesia, pada tgl 15 agustus 1962 diadakan perundingan di markas PBB di New York dan dikenal dengan PERJANJIAN NEW YORK yang isi pokoknya adalah "Penyerahan wilayah Papua Barat pada PBB (UNTEA) untuk selanjutnya diserahkan kepada pemerintah Indonesia yang sebelumnya harus diadakan proses Penentuan Pendapat Rakyat (PEPERA) yang diselenggarakan sebelum thn 1969". Untuk menghormati isi Perjanjian tsb Presiden Sukarno pd tgl 18 agustus 1962 memerintahkan untuk menarik mundur semua pasukan dari papua.
    PEPERA diselenggarakan thn 1969, isi PEPERA berupa 2 pilihan yaitu :
  • Tetap bergabung dengan Indonesia
  • Memisahkan diri dari Indonesia
Dan hasilnya adalah Papua Barat tetap bergabung dengan Indonesia. Dengan demikian Papua Barat menjadi Provinsi ke-26 RI dan berganti nama menjadi IRIAN JAYA.

1 comment:

  1. Casino Bonus Codes | Play Casino Slots Games at JTM Hub
    The best 진주 출장안마 casino bonus 남원 출장마사지 codes 2021! Exclusive 100's of 진주 출장샵 casino bonuses and free spins 인터넷 바카라 사이트 with no deposit needed. 여주 출장마사지 Jump in and join today.

    ReplyDelete